Jumat, 09 April 2010

Keripik Padang Yang Bikin Nendang


Meskipun rumah makan atau restoran masakan Padang sudah tersebar di seluruh Indonesia bahkan sampai ke mancanegara, tapi, saat mengunjungi daerah asal Siti Nurbaya ini, saya masih tertarik untuk mencicipi makanan khasnya, dengan keyakinan, kalau rasa makanannya akan berbeda dengan rasa masakan Padang yang biasa saya santap di luar Padang.

Ternyata, mencari masakan Padang di tanah Padang tidak susah. Setiap belokan, setiap ruas jalan, pasti terdapat masakan ini. Pada siang hari, terdapat banyak restoran yang menjual masakan ini, malam hari, ternyata penjual masakan Padang makin banyak. Tidak hanya di restoran, di atas trotoar, dengan hanya hamparan tikar, masakan ini sudah bisa kita santap. Soal rasa ternyata tidak beda jauh dengan masakan Padang yang biasa saya santap.

Puas mencicipi masakan “berat”, saya langsung tertarik untuk mencari makanan untuk dibawa pulang ke rumah. Pilihan saya jatuh pada makanan yang lumayan terkenal sebagai oleh-olehnya Padang, yaitu Keripik Sanjay (balado), keripik singkong yang digoreng kemudian diberi bumbu cabai merah. Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya saya mendapatkan petunjuk untuk mencari keripik Sanjay di sepanjang jalan Nipah. Jalan yang didominasi oleh masyarakat China ini ternyata memang sentra aneka jajanan, ini terlihat dengan banyaknya deretan toko yang menjual aneka macam jenis makanan khas Minang. Tapi, atas saran seorang teman, saya pun mencari sebuah toko Christine Hakim. Menurut teman saya itu, keripiknya enak, garing dan rasa puedash-nya minta ampun.

Melongok ke dalam saya sedikit terperanjat, toko keripik tersebut ternyata memiliki banyak sekali pilihan, mulai dari keripik sanjay, kentang, keripik ebi dan aneka jenis panganan khas kota Padang lainnya. Semuanya berderet rapi dalam sebuah rak kayu yang mudah dilihat.

Tapi, sebagai seorang muslim saran teman saya tidak langsung saya turuti bulat-bulat. Kehalalan menjadi prioritas utama disamping rasa dan kualitas. Apalagi saat berkunjung ke sebuah daerah yang tidak begitu jelas seluk beluknya. Namun saya ingat akan “filter” pertama dalam mencari makanan yang halal dan thayib, yakni label halal. Allhamdulillah, keripik sanjay ini ternyata telah mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI setempat.

Untuk rasa jangan khawatir, karena setiap keripik bisa dicoba terlebih dahulu. Di setiap rak yang menjual makanan itu ada juga satu stoples contoh (tester) makanannya. Jadi, saya bisa langsung tahu, mana makanan yang enak dan mana makanan yang rasanya sedikit aneh di lidah.

Ternyata, seperti gambaran teman saya, Keripik sanjay rasanya garing dan sangat pedas. Jenis bentuknya sendiri ada dua macam, yang satu keripik sanjay dengan potongan memanjang dan keripik sanjay bulat kecil. Untuk yang panjang mungkin kita akan sedikit kesulitan saat hendak menggigitnya, sedangkan yang kecil dengan diameter 5 cm cukup mudah, tinggal hap, satu keripik masuk ke mulut. Tapi awas, buat yang belum terbiasa jangan langsung asal makan, salah-salah rasanya yang pedas malah akan membuat perut kita bermasalah.

Ibu Christine Hakim, pemilik toko mengatakan bahwa cabai merah yang dipakai untuk bumbu keripik ini adalah cabai merah asli yang ditumbuk dengan bawang merah dan bahan penyedap lainnya. Sebelum digoreng keripik terlebih dulu di rendam dengan air kapur sirih, agar renyah dan garing. Setelah itu barulah keripik singkong dimasukkan kedalam bumbu yang telah dimasak sebelumnya. Proses ini memakan waktu beberapa jam agar aneka bumbu yang diracik mampu meresap ke hingga ke dalam keripik singkong. Untuk menjaga warna merah pada keripik tetap menggiurkan, ibu Christine juga membalurkan cabai merahnya pada keripik satu-satu.

Apa Yang Mesti dicermati

Berbicara tentang kehalalan ada beberapa aspek yang mesti dicermati, yakni bahan dasar dan bahan tambahan. Bahan dasar keripik yang berasal dari singkong, cabai merah dan aneka rempah nabati lainnya memang sudah jelas dapat dipastikan kehalalannya. Namun bagaimana dengan bahan tambahan lainnya.

Ini yang mesti dicermati, selain menggunakan bahan alami yang berasal dari tumbuhan, bahan penyedap (MSG), pewarna makanan hingga saus juga mesti diperhatikan aspek kehalalannya. Hal yang mesti dicermati adalah penggunaan MSG. Beberapa MSG menggunakan media microbial untuk proses fermentasinya. Agar terjamin kehalalannya, media microbial yang dipergunakan harus dipastikan berasal dari bahan yang halal.

Demikian halnya dengan pewarna makanan, bisa saja dipergunakan sebagai salah satu cara cepat, instan dan murah dalam mewarnai aneka jenis keripik yang diinginkan. Pewarna makanan ini ada dua macam, alami dan sintetis. Untuk perwarna alami, diperlukan perhatian untuk aspek kehalalannya. Sebab pewarna alami ini sangat tidak stabil dan rentan terhadap suhu, cuaca dan lingkungan. Untuk menstabilkannya maka digunakan pelapis yang menggunakan gelatin sebagai salah satu bahannya. Gelatin inilah yang harus diperhatikan, apakah berasal dari hewan halal atau tidak. Pewarna sintetik pun sama, porsinya yang berlebihan malah akan memberikan efek negatif pada tubuh (kanker dan penyakit lainnya).

Maka dari itu cermati label halal dalam setiap produk kemasan keripik yang ingin kita makan. Logo halal dalam kemasan keripik sanjay Christine Hakim asal Padang ini bisa menjadi informasi yang tepat saat ingin menyantap keripik “Padang” yang nendang, gurih serta halal ini.

sumber : http://www.halalmui.org/index.php?option=com_content&view=article&id=271%3Akeripik-padang-yang-bikin-nendang&catid=90%3Afood-traveling&Itemid=324&lang=in

Sabtu, 27 Februari 2010

Musim Hujan Bukan Halangan untuk Berlibur

Sudah beberapa hari ini Jakarta diguyur hujan. Langit kelabu pun seolah enggan pergi di atas Jakarta. Selamat datang musim hujan.

Hujan boleh jadi mengganggu kenyamanan waktu liburan bersama keluarga. Tapi, jika kita mempersiapkan diri musim hujan bukan jadi halangan untuk melewatkan liburan. Apa saja yang mesti diperhatikan saat liburan di musim hujan? Berikut panduan singkatnya.

1. Kenali daerah tujuan. Kondisi di musim hujan di daerah tujuan bisa jadi berbeda satu sama lain. Ada wilayah tertentu yang curahnya hujan tinggi, sementara daerah lain tidak. Di wilayah pegunungan biasanya curah hujan tinggi. Bukan tidak mungkin air dari langit mengguyur tiada henti.

2. Buat list aktivitas yang nyaman buat Anda. Bagi sebagian orang liburan di dalam ruangan lebih menyenangkan karena tidak terkena hujan. Sementara, bagi sebagian lainnya aktivitas di luar ruangan sambil diguyur hujan justru dirasa lebih seru.

3. Persiapkan kondisi fisik. Di musim hujan bakteri, virus, kuman, dan jamur tumbuh subur. Penyakit mudah menyerang, terutama mereka yang kondisi fisiknya lemah. Stamina yang bagus tentu membuat tubuh lebih kuat menghadapi serangan penyakit. Baik juga kalau Anda melakukan vaksinasi virus tertentu seperti malarai, demam berdarah, atau flu. Lazimnya vaksinasi dilakukan 1 minggu atau 3 hari sebelum berangkat liburan.

4. Jangan lupa bawa obat. Obat-obatan ringan akan sangat membantu dalam kondisi-kondisi tertentu. Lazimnya obat-obatan wajib yang biasa dibawa adalah obat sakit kepala, flu, dan diare. Selain itu, lengkapi kotak obat Anda dengan pelengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan seperti obat antiseptik, alkohol, kapas, balsam, minyak gosok, dan lain-lain.


5. Jangan sepelekan pakaian. Bawalah beberapa baju hangat, sweater, atau jaket. Pastikan pula payung atau jas hujan sudah masuk dalam tas. Tak kalah penting juga pelindung tas (rain cover). Jangan sampai barang-barang penting di dalam tas basah dan rusak. O,iya, jangan lupa kaos kaki. Barang kecil yang satu ini sangat membantu menghangatkan badan di wilayah dingin.

6. Mandilah sehabis hujan-hujanan meski suhu udara dingin. Bilaslah tubuh dari kepala hingga ujung kaki. Mandi akan menyegarkan tubuh kita. Jika tidak tahan dengan air dingin gunakanlah air hangat.

sumber : http://travel.kompas.com/read/2009/10/05/10490212/Musim.Hujan.Bukan.Halangan.untuk.Berlibur

6 Rahasia Terpendam Pria

Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Journal of Sex and Marital Therapy mengungkap bahwa pria ternyata memendam banyak rahasia tentang aktivitas seksual mereka dari pasangannya. Ini laporannya!

Pada Tahap Kencan
Rahasia 1: Jumlah pacarnya sebelum Anda.
Memang ada pria yang sengaja melebih-lebihkan jumlah mantannya, dengan harapan Anda akan terkesan dan menganggap dia adalah pria pujaan perempuan. "Tetapi, lebih banyak lagi pria yang memangkas jumlah mantan, supaya Anda menganggapnya pria baik-baik," kata David Buss, pakar psikologi dari The University of Texas dan penulis buku The Evolution of Desire.

Cara Menghadapinya: Iyakan saja kata-katanya, tapi jangan percaya 100 persen. Tetaplah memasang sikap waspada, kalau-kalau naluri playboy-nya kumat dan Anda terancam menjadi salah satu "korban" cintanya. Jika pada akhirnya rahasia itu terbongkar, simpan saja informasi itu baik-baik. "Tak perlu mengkonfrontasikan kebenaran 'kecil' itu kepadanya. Bisa-bisa ia akan merasa terancam atau bahkan kehilangan minat pada diri Anda," kata Buss.

Rahasia 2: Dia membandingkan Anda dengan mantannya.
Menurut Christopher Blazina, Ph.D., profesor di bidang psikologi dari Tennessee State University, pria akan membandingkan Anda dengan mantannya dalam banyak hal, mulai dari segi penampilan, cara Anda melayaninya, hingga kemampuan Anda bergaul dengan kawan-kawannya.

Cara Menghadapinya: Tak ada gunanya merasa kesal dan berusaha mati-matian memoles penampilan supaya tampak kian "kinclong". Merasa nyaman pada kondisi diri sendiri malah akan membuat Anda tampil lebih seksi dan menarik. Anda baru boleh waspada bila si dia mulai sering melontarkan komentar atau kritik yang membandingkan diri Anda dengan mantannya.

Ketika Sudah Bertunangan
Rahasia 3: Dia masih berhubungan via online dengan mantannya.
Perkembangan teknologi memudahkan orang menghidupkan kembali benih cinta lama. Kata Blazina, sebagian pria kembali mengontak cinta lamanya sebagai upaya mencari "jaminan" bahwa akan ada orang yang bersedia "menampung" dirinya apabila hubungan yang ia jalani, bubar.

Cara Menghadapinya: Jangan khawatir berlebihan dan mengancam hendak menutup account Facebook pasangan. Banyak, kok, orang yang memanfaatkan situs jejaring sosial sekadar untuk menjalin koneksi. Anda baru boleh curiga bila si dia mulai sering online secara sembunyi-sembunyi dan tidak lagi membolehkan Anda membaca inbox miliknya.

Rahasia 4: Dia khawatir tidak bisa setia.
Sebuah survei yang dilakukan General Social Survey menyatakan, lebih dari 20 persen pria berusia di bawah 30 tahun pernah berselingkuh. Jumlah ini meningkat 5 persen dibanding 15 tahun lalu. Lebih parah lagi, gaya hidup modern cenderung menilai perilaku tidak setia sebagai hal yang biasa.

Cara Menghadapinya: Tidak semua pria memiliki pendirian lemah terkait dengan masalah kesetiaan. Rasa ragu menjelang menikah adalah suatu hal yang wajar dialami siapa saja. Pada kenyataannya, godaan memang bertebaran di sana-sini. Bukan hanya dia, Anda pun memiliki potensi untuk bersikap tidak setia, bukan?

Ketika Sudah Menikah
Rahasia 5: Dia mengharapkan porsi hubungan seks dua kali lebih banyak.
Sebuah penelitian mengungkap, 50 persen pria yang telah menikah mendambakan frekuensi hubungan seks lebih banyak dari yang mereka dapatkan. Tapi, kebanyakan pria merahasiakannya karena takut mendapat label maniak seks. Atau, mendapati kenyataan bahwa penyebab istrinya kehilangan gairah adalah karena performanya yang kurang oke. Akhirnya, banyak pria menikah menuntaskan kebutuhan biologisnya dengan melakukan masturbasi.

Cara Menghadapinya: Jika pada kenyatannya inisiatif untuk berhubungan intim memang selalu datang dari suami, lakukanlah introspeksi terhadap hubungan. Apa penyebab Anda kehilangan gairah? Bila perlu, dapatkan pertolongan dari konsultan seks. Asal Anda tahu, kehidupan seks yang berkualitas merupakan salah satu kunci kestabilan pernikahan.

Rahasia 6: Dia flirting dengan rekan kerja.
Kata sosiolog Janet Lever, Ph.D., dari California State University, lebih dari separuh penduduk Amerika mengakui adanya "cinlok" di tempat kerja mereka. Hal ini, menurut para ahli, disebabkan karena rata-rata orang menghabiskan waktu terlalu lama di kantor ketimbang berinteraksi dengan keluarga di rumah.

Cara Menghadapinya: Biasanya sih, flirting di tempat kerja bukanlah hal yang serius. Soalnya, sulit sekali menyembunyikan affair di antara teman kerja. Menurut Lever, hanya 9 persen dari kasus flirting yang menyebabkan seorang pria meninggalkan istrinya. Jadi, tak perlu khawatir berlebihan dan pantau saja tanda-tandanya lewat perubahan perilaku pasangan.

sumber : http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/27/10123019/6.Rahasia.Terpendam.Pria

Kamis, 18 Februari 2010

Prabayar dan Pascabayar

Dalam kehidupan sehari-hari, di bidang apa pun, sebenarnya berlaku dua hukum yang saling berlawanan yaitu prabayar dan yang sebaliknya pascabayar. Mulai dari urusan kecil sampai hal-hal besar berlaku kedua hukum itu.

Prabayar adalah hukum dimana kita harus membayar harganya lebih dahulu, atau bayar di depan, baru kemudian kita menerima hasilnya. Jika kita mau membayar harganya dengan berjuang, bersusah susah, meninggalkan kehidupan nyaman, mau mengorbankan waktu, uang, tenaga dan pikiran untuk suatu hasil yang belum kita rasakan, tetapi kita percaya itu tidak sia-sia, kita percaya ada yang akan kita dapatkan dibalik perjuangan itu setara atau bahkan jauh lebih besar dari pengorbanan kita, berarti kita telah memilih yang prabayar.

Sedangkan pascabayar adalah ketika kita memilih ber-enak-enak dahulu, dengan menikmati kenyamanan hidup, menghabiskan waktu untuk bersantai-santai, malas belajar, dan tidak mau bersusah-susah sementara untuk hal yang lebih baik kemudian. Baru kemudian ketika harta benda habis, masalah demi masalah menimpa, kita baru menyadari kenapa dulu larut dalam kenyamanan dan tidak pernah mempersiapkan masa-masa sulit itu. Siapapun yang memilih ini, sudah bisa dipastikan dia akan membayarnya di kemudian hari berupa kesulitan-kesulitan hidup atau gagalnya mewujudkan impian. Kalaupun dia tidak sempat membayarnya, mungkin anak cucunya yang mesti membayarnya dengan mengalami kesusahan-kesusahan yang seharusnya tidak terjadi.

Kebanyakan orang setuju hukum prabayarlah yang lebih baik. Namun pada kenyataannya hanya sedikit orang yang mau membayar harganya untuk impian-impian yang besar. Kebanyakan dari mereka hanya menerapkan pada hal-hal yang kecil saja.

Kita semua mengerti, untuk sukses harus berjuang dahulu. Bahkan sejak kecil kita sudah mengenal pepatah “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Petani harus mencangkul, menanam dan merawat tanaman lebih dahulu baru kemudian memanen buahnya. Seorang pelajar harus belajar dulu baru kemudian bisa menjadi pandai. Seorang atlet harus rajin berlatih dahulu baru suatu saat bisa menjadi juara. Kebanyakan agama pun mengajarkan begitu. Kita mesti banyak beramal dulu, baru kemudian kita akan mendapatkan surga. Dan kebanyakan amal baik itu kalau diukur dengan rasa senang
atau tidak senang adalah kurang menyenangkan dibanding amalan jelek. Untuk berpuasa kita mesti merasakan lapar. Untuk shalat kita mesti meninggalkan pekerjaan atau kesenangan terlebih dahulu. Untuk ke gereja, juga mesti meluangkan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk santai atau main-main. Tetapi jika kita mampu mengalahkan rasa-rasa sulit itu, kita akan menikmati kebaikannya kemudian.

Banyak di antara kita yang mengerti itu semua. Hanya saja banyak yang tidak mengerti seberapa besar harus membayar dahulu untuk bisa memperoleh kesenangannya. Karena itulah banyak orang yang tidak sukses dalam banyak bidang.
Kadang mereka maunya nawar-nawar, membayar murah tetapi ingin hasil yang baik atau besar. Padahal seberapa besar yang ingin kita peroleh akan menentukan seberapa berat kita harus membayar lebih dahulu.

Jadi bagaimana dengan kita? Yakinkah kita sudah memilih yang prabayar? Untuk yang kurang suka prabayar, jangan kawatir, karena Tuhan tetap menyediakan pilihan ke dua, pascabayar. Kita bebas memilih di antara keduanya, tetapi tetap saja kita harus membayar.

Selalu ada sisi baik dari setiap hal.
Fokuslah pada hal-hal baik itu jika ingin hidup berkelimpahan dengan kebaikan.
Berpikir positif merupakan sumber segala kebaikan.